Nasib Pohon di Bandung

 

Pohon dipaku
Pohon dipaku

Sungguh sangat menyakitkan. Sementara banyak pihak berjuang mempertahankan ruang terbuka hijau, menanam pohon dan menjaga pohon yang sudah ada, ternyata ada pihak-pihak yang  tidak peduli dan bahkan merusak pepohonan yang ada.  Kelompok perusak lingkungan ini, bervariasi mulai dari perorangan, parpol hingga lembaga pendidikan.

Sebuah lembaga pendidikan di Bandung, misalnya dengan sengaja memaku pohon sekadar menempelkan spanduk promosi. Pertanyaan kita: Bagaimana sebuah lembaga pendidikan secara sadar merusak lingkungan? Lembaga pendidikan, apalagi itu suatu pendidikan tinggi seharusnya ada di garis depan dalam penyelamatan lingkungan dan bukan sebaliknya. Apa yang dilakukan lembaga pendidikan tersebut tergolong menyeramkan.

Puluhan dan mungkin ratusan spanduk di paku di batang pohon. Tidak peduli pohon besar atau kecil. Bila kita lewat di Jalan Raya Ujungberung hingga Cicaheum, kita bisa melihat kejahatan terhadap lingkungan yang dilakukan lembaga pendidikan tersebut. Saat ini mungkin jumlahnya berkurang, karena sudah rusak. Tetapi di musim penerimaan mahasiswa beberapa bulan lalu, dengan mudah kita bisa melihatnya.

Pohon menjad sakit karena dipaku.
Pohon menjad sakit karena dipaku.

Melihat lembaga tersebut berpromosi dengan cara memaku pohon, setidaknya kita bisa menilai bagaimana dan siapa yang ada di belakang lembaga tersebut. Kita meragukan kredibilitas dan kualitas lembaga pendidikan. Berpromosi dengan cara memaku pohon, tentunya jauh dari nilai-nilai edukatif.

Sebelumnya, kasus yang sama dilakukan  oleh parpol dan atau pendudukan calon walikota Bandung. Dengan seenaknya mereka memaku spanduk, poster dan baligo calon walikota pada batang pohon seputar kota Bandung.

Tentu kita tidak boleh berdiam diri. Kita harus memboikot calon kepala daerah, lembaga pendidikan, produk /jasa yang dalam promosinya menyakiti pohon.